Sebenarnya ini kesekian kalinya bikin risoles tapi baru kali ini akhirnya nemu resep kulit risoles yang pas, ga mudah patah dan lentur. Sebenarnya pernah minta resep kulit lumpia sama Ibu dan bapak tapi ga jelas karena mereka pakenya takaran kira – kira hahaha.
“Pokokna entong kentel teuing,” begitu selalu kata ibu saya. Lha apa patokannya coba hahahha. terjemahannya; Jangan terlalu kental.
Akhirnya intip – intip resep di IG dapat rekomendasi kalau bahan nya saya dapat dari IG nya yang memang expert kalau masak – masak, mba Heni Maria. Untuk isiannya modifikasi sendiri dan dikira – kira. Ya semacam menumis wortel, kentang dan ayam cincang.
Bahan Kulit
300 gram tepung terigu
2 butir telur
600 ml air
Bahan isi
2 sendok makan terigu, cairkan dengan 100 ml air
2 buah wortel
2 buah kentang
Pilet dada ayam 2 ons
Bawang daun dan seledri secukupnya
Bumbu halus
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
1/2 sdt merica butir
Garam secukupnya
Bahan pencelup
Gunakan adonan kulit lumpia dan tepung panir.
Cara membuat
Kulit risoles
Campur semua bahan aduk dengan whisk agar terigu terlarut sempurna
Isian risoles
Wortel dan kentang di potong kotak kecil, iris daun bawang dan seledri. Rebus pilet ayam, cincang dengan pisau. Tumis bumbu halus sampai harum masukkan sayuran dan ayam cincang. Beri air secukupnya, aduk, tutup agar cepat matang. Lalu masukkan tepung terigu yang sudah dilarutkan, aduk hingga menyusut. Tambahan ½ sdt gula putih. Koreksi rasa. Tambahkan penyedap rasa jika suka.
Gulung risoles dengan bentuk persegi panjang. Celupkan pada bahan pencelup, gulingkan pada tepung panir. Goreng dalam minyak panas.
Cerita dibalik risoles
Salah satu makanan yang paling berkesan untuk saya adalah RIsoles
Kenapa? Karena Ibu saya jualan risoles sebelum akhrinya ‘pensiun’ sekitar 4 tahun lalu. Terpaksa pension karena toko yang biasa di titipi ibu tidak menerima titip jual makanan basah. Ibu sedih dan kerap bilang,”Karesel teu dagang mah.”
Tapi akhirnya Ibu menerima kenyataan itu. Mungkin itu cara Allah swt agar Ibu istirahat, santai. Ibu saya orang yang ga bisa diam, dia bilang kalau diam badan malah sakit – sakit. Alhamdulillah sifat gesitnya menurun pada dua anak perempuannya heheheh.
Kembali ke saat ibu jualan risoles, tugas saya adalah ke pasar setelah subuh dan mengiris sayuran (pulang mengaji setelah isya). Tugas bapak saya membuat dadarnya, dikerjakan dari setelah isya sampai hampir tengah malam. Jualan risoles ibu laris manis, jadi bapak bikin kulitnya sampai 2 kg terigu. Bayangkan berapa ratus lembar kulit lumpia…
Isian risoles buatan ibu enak rasanya perpaduan manis, gurih dan pedas merica tapi tanpa tambahan ayam karena kami jual di warung – warung dan kantin sekolah. Dulu seratus rupiah, terakhir ibu jualan harganya seribu rupiah. Kalau risoles pesanan ibu biasanya pasang harga lebih mahal karena isian di beri daging ayam cincang.
Karena tiba –tiba kangen risoles Ibu dan ingat kalau Bapak lagi bikin kulit risoles saya jadi pengen bikin risoles. Sebenarnya pengen mudik untuk menuntaskan rasa kangen ini terus minta ibu bikinin risoles tapi apa daya hikshiks.
Leave a Reply